Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Middle Term

Edisi : 30 April 2020, 18:30:13 Middle Term adalah Term Tengah, yaitu dua term yang sama diantara dua proposisi yang berbeda. Contoh : Setiap orang adalah pemimpin Setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban. Middle Term dari kedua proposisi di atas adalah  "Pemimpin". Sedangkan Minor Termnya adalah "Orang" dan Mayor Termnya adalah "yang akan dimintai petanggung-jawaban". Dari contoh proposisi di atas, dapat ditarik kesimpulan. "Setiap orang akan dimintai pertanggung-jawaban." Itu berarti middle termnya terdisribusi. Tandanyanya terdistribusi, setidaknya salah satu dari dari middle term bersifat meniap. Contoh Middle Term yang tidak terdistribusi : Panjul adalah rakyat Beju juga rakyat Dari kedua proposisi di atas, tidak dapat disimpulkan "Panjul adalah Bejo" karena middle termnya tidak terdistribusi, yaitu tidak satupun dari term "rakyat" yang bersifat meniap. Jika dari dua buah proposisi dapat ditari

Implikasi Eliminasi

Gambar
Aturan Deduksi Alami yang kedelapan disebut Implikasi Eliminasi, yang menyatakan, "Apabila A didapat, sementara itu A implikasi C, maka dapat disimpulkan C". Cara penulisannya sebagai berikut : Cara bacanya : Telah didapat A. Sementara itu diketahui A implikasi C. Dengan demikian kesimpulannya C. Contoh kasus : A = Anda tekun belajar ilmu logika. C = Anda akan menguasai ilmu logika. Didapat fakta bahwa Anda tekun belajar ilmu logika. Sementara itu diketahui jika Anda tekun belajar ilmu logika, maka Anda akan menguasai ilmu logika. Pernyataan di atas bisa pula ditulis seperti berikut : Cara bacanya : 1. Jika Anda tekun belajar ilmu logika, maka Anda akan menguasainya 2. Ternyata Anda tekun belajar ilmu logika 3. Jadi, pastilah Anda akan menguasainya Simbol  →E dibaca : Implikasi Eliminasi.  Angka 1,2 merujuk pada pernyataan baris pertama dan kedua yang ada di atasnya.  Implikasi Eliminasi ini sama dengan Modus Ponen.

Konjungsi Eliminasi

Gambar
Konjungsi saya definisikan dengan simbol ^. Adapun Eliminasi saya beri simbol E. Jadi, simbol untuk konjungsi Eliminasi adalah ^E. Konjungsi Eliminasi adalah salah satu aturan Deduksi Alami. Aturan ini mengeliminasi sebagian pernyataan dari pernyataan majemuk konjungsi. Contoh diketahui fakta bahwa "Marina adalah seorang gadis dan dia juga seorang perawat", maka dapat disimpullkan "Marina adalah seorang perawat".  Dalam kesimpulan ini berarti mengeliminasi pernyataan yang pertama, "Marina adalah seorang gadis". A = Marina adalah seorang gadis B = Marina adalah seorang perawat Ekspresi : A ^ B Eliminasi :                               A^B                             ---------                                  B Bisa pula ditulis dengan cara berikut. Karena yang dieliminasi adalah pernyataan A, maka aturan di atas disebut "Konjungsi Eliminasi A". Sedangkan bila mengambil A dan mengeliminasi yang lainnya, berarti disebut "Ko

Menggunakan Asumsi

Gambar
T   : Dalam logika, apakah boleh kita menggunakan asumsi ? J   : Tentu saja boleh. T   : Apa kepentingannya menggunakan asumsi ? J   : Misalnya dalam kasus berikut. -------- Seorang theis sedang berdiskusi dengan atheis. Theis berkata, "Jika ada Tuhan, maka pasti ada nabi" Atheis berkata,"Tapi saya tidak mempercayai adanya Tuhan." "Baiklah !" kata Theis, "Mari kita gunakan dulu asumsi bahwa Tuhan itu ada.." -------- Jadi asumsi digunakan untuk menjalankan terlebih dahulu mesin logikanya, terlepas bahwa sesuatu itu benar atau salah, tapi perlu dipikirkan bagaimana konsekuensinya bila asumsinya hal tadi benar. Lihat deduksi berikut. Dengan sepakat menggunakan asumsi, theis dan atheis fokus pada cara kerja logikanya,serta berhenti memperdebatkan seputar benar-salah premis-premisnya.

Implikasi Introduksi

Gambar
Aturan ketujuh Deduksi Alami adalah Implikasi Introduksi. Aturan ini menyatakan jika C diperoleh dari asumsi A, maka asumsi dapat dibuang dan dinyatakan, "Jika A, maka C". Cara Penulisannya : Contoh 1 : Apabila "adanya Nabi" didapat dari asumsi "Adanya Tuhan", maka dapat disimpulkan "Jika ada Tuhan, maka ada Nabi". Contoh 2 : "kemestian adanya ulama" di dapat dari asumsi "Adanya Nabi", maka "jika ada Nabi, mestinya ada ulama". Contoh 3 : Dari asumsi "wanita itu hamil" diperoleh pendapat bahwa "wanita itu akan melahirkan", maka dapat dinyatakan, "Jika wanita itu hamil, maka wanita itu akan melahirkan." --------------- Materi Selanjutnya : Menggunakan Asumsi

Disjungi Eliminasi

Gambar
Disjungsi Eliminasi  yang disimbolkan dengan vE, merupakan aturan Deduksi Alami yang yang keenam. Isinya menyatakan bahwa Jika C diperoleh dari A., dan diketahui C juga diperoleh dari B, maka itu berarti C diperoleh dari A atau B. Dalam sistem deduksi alami, cara penulisannya sebagai berikut :   A dan B di atas dicoret, karena diganti dengan (A v B) yang ditulis di samping kiri. Contohnya : Variabel : A = Jokowi jadi presiden B = Prabowo jadi presiden C = rakyat senang Ekspresi : A->C B->C |= A v B -> C Dibaca dalam bentuk kalimat : "Jika Jokowi jadi presiden, maka rakyat senang. Jika Prabowo jadi presiden, maka rakyat juga senang." Pernyataan tersebut ekuivalen dengan : "Jokowi jadi presiden atau Prabowo jadi presiden, maka raykat senang". Bagi yang sudah mempelajari validasi argumen melalui tablo semantik, ekuivalensi pernyataan di atas dapat juga dilihat pembuktiannya melalui tablo berikut.

Tidak Ada Apapun

Edisi : 26 April 2020, 20:35:09 Salah seorang murid saya bernama Hisam pernah bertanya, "Kang,.. saya sudah berlatih meditasi bertahun-tahun, tapi saya tidak pernah menemukan apapun dalam meditasi itu. Kenapa ya Kang ?" Saya jawab, "Jika kamu tidak menemukan apapun, itu berarti tujuan meditasi kamu itu sudah tercapai." "Lho.. kenapa begitu Kang ? Sementara teman-teman saya yang lain, dapat menemukan hal-hal yang menakjubkan di dalam meditasi mereka." kata Hisam lagi. Saya jawab, "Menemukan hal-hal yang menakjubkan bukanlah tujuan dari meditasi yang sebenarnya. Tapi tidak menemukan apapun, itulah tujuan meditasi yang sebenarnya." "Saya belum mengerti, Kang. Jika tidak untuk menemukan apapun, lalu untuk apa kita bermeditasi ?" tanya Hisam. Saya menjelaskan, "Karena kita bermeditasi tidak untuk memperoleh apapun, tapi untuk menghilangkan apapun yang patut dihilangkan dari diri kita." "Apa itu ?" "Ke

Hukum Alternasi

Edisi : 28 Nopember 2019, 19:31:25 Hukum Alternasi berbunyi : Jika seluruhnya benar, maka sebagiannya pasti benar. Tapi jika sebagiannya benar, tidak berarti seluruhnya benar, tidak juga berarti sebagiannya tidak  benar. Sedangkan bila diketahui bahwa seluruhnya tidaklah benar, maka pastilah sebagiannya  tidak benar juga. Contoh : A. Setiap anak botak E. Setiap anak tidak botak I. Sebagian anak botak O. Sebagian anak tidak botak Hukum Altrenasi adalah hubungan antara A dan I, serta  E dan O. Jika A benar, maka I benar dan O Salah.  Jika E benar, maka O benar dan I salah. Jika I benar, maka belum tentu yang lainnya benar. Jika O benar, maka belum tentu juga yang lainnya benar. Jika  I dan O benar, maka A dan E salah. Jika  I benar dan A salah, maka E pasti salah dan O benar. JIka O benar dan E salah, maka A pasti salah dan I benar. Jika seluruhnya anak botak, maka pasti sebagian anak botak. Jika sebagiannya botak, belum tentu seluruhnya botak dan belum tentu juga s

Filsuf

Edisi : 25 April 2020, 05:30:03 Ketika Pythagoras diminta untuk menjabarkan siapakah sebenarnya seorang filsuf itu, dia berkata, "Ketika semua diundang ke pesta kehidupan, beberapa orang pergi ke sana untuk menikmatinya, sebagian lagi pergi untuk memperoleh nama dan ketenaran, namun ada sebagian orang yang pergi hanya untuk melihat. Yang terakhir inilah para filsuf." {1} Apa yang dikatakan oleh Pythagoras tersebut adalah tentang hal yang dikerjakan oleh filsuf, tapi tidak menjelaskan essensi dari filsuf. Essensi dari filsuf adalah "yang membangun rumah filsafat". Tidak seorang pun yang tidak berfilsafat. Bila setiap orang yang berfilsafat disebut filsuf, berarti di dunia ini tak ada seorang pun yang bukan filsuf. Kita dapat mengatakan filsafat adalah hasil dari berfilsafat. Pelakunya disebut filsuf. Hal itu karena kita telah mendefinisikan filsuf dengan suatu fungsi, bukan profesi, sehingga tak ada lagi dikhotomi filsuf dan bukan filsuf. Dengan definisi sepert

Gemar

Edisi : 24/04/2020 09:02 Apa itu gemar ? Tampaknya "gemar" merupakan kata sederhana dan biasa digunakan dalam bahasa sehari-hari. Namun dalam filsafat tertentu tidak sesederhana itu, terutama ketika memasuki pembahasan tentang "Filsafat Gemar".  Karena itu saya merasa perlu untuk mendefinisikan kata "Gemar" sejelas mungkin di sini. Ada 4 term yang tampak sepadan, yaitu : 1) suka 2) gemar 3) sering 4) hobi Bila diterapkan ke dalam kalimat, sebagai berikut. Budi suka berenang Budi gemar berenang Budi sering berenang Budi hobi berenang Tapi mulai terlihat perbedaannya dalam kalimat berikut : Nabi suka menyangkal kebatilan Nabi gemar menyangkal kebatilan Nabi sering menyangkal kebatilan Nabi hobi menyangkal kebatilan Kata "hobi" memberikan konotasi yang berbeda. Karena "sering" atau "suka" tak berarti hobi. Saya suka tidur, bukan berarti saya hobi tidur. Saya sering mengeluarkan member nakal dari grup, t

Kehidupan Inderawi

Edisi : 24/04/2020 08:36 Kehidupan inderawi adalah kehidupan yang dijalani pada saat fokus batin seseorang terhadap kebutuhan dan kesenangan inderawi. Gambarannya sebagai berikut. "Ayah sedang memotong rumput dihalaman, sedangkan ibu memasak didapur. Adik bermain bersama teman-temannya, sedangkan aku duduk diteras depan sambil minum susu." Itu adalah gambaran kehidupan yang terjadi sehari-hari. Kegiatan memasak contohnya, dilakukan untuk kebutuhan mengisi perut atau untuk kesenangan makan. Adik bermain bersama teman-temannya untuk kesenangannya bersosial. Ayah memotong rumput untuk halaman yang terlihat indah, rapih dan menyenangkan. Sedangkan "Aku" minum susu untuk meraskan kenikmatannya. Ini adalah bentuk kehidupan inderawi. Kehidupan inderawi yang dijalani oleh seseorang dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama, sebagaimana yang dapat saya amati dalam kehidupan suatu keluarga, dimana selama puluhan tahun fokus aktifitasnya diarahkan pada perolehan k

Paradoks

Edisi : 12 Oktober 2017, 14:34:05 (Dari post kang Sandy di grup Logika Filsafat) Kutip dari: Kang Asep ----------------- paradoks => keterangan yang mengandung pertentangan di dalam dirinya sendiri. Contohnya, bila saya mengatakan "setiap perkataan saya adalah bohong", ini adalah pernyataan X.. Ini berarti, pernyataan X itu juga bohong. Kalau pernyataan X bohong, berarti sebenarnya saya tidak bohong. Kalau saya tidak bohong, berarti benar bahwa setiap perkataan saya bohong. Teruus melingkar, tidak berujung. Tapi sifatnya melingkarnya berbeda dengan circular argument. ============ ya, paradoks yang paling terkenal adalah paradoks liar paradoks, seperti yang telah dicontohkan Kang Asep diatas. Selain liar paradoks, ada juga paradoks2 lain yang terkenal, diantaranya: kumpulan time traveller paradoks, diantaranya: Grandfather paradox misalkan kamu kembali ke masa lalu dan membunuh kakekmu, maka ayah mu tidak pernah dilahirkan dan akibatnya kamu tidak pernah ada

Makna Hidup

Edisi : 29 August 2019, 12:05:39 Hidup ini butuh makna. Ketika seseorang kehilangan makna dalam hidupnya, di situ jiwanya mendapatkan gangguan. Karena itu, setiap orang akan terus mencari makna dalam hidupnya demi keamaan jiwanya dari sesuatu yang dapat mengganggunya.  Lalu, apa itu makna hidup ? Yaitu tentang bagaimana seseorang memaknai hidupnya. Apa makna hidup ini bagi Anda ? Jika  jiwa Anda merasa aman dan tentram, itu berarti Anda telah berpegang kepada suatu makna dalam hidup, walaupun Anda tidak menyadari apa makna itu. Ketika seseorang kehilangan arah tujuan hidup, di situ dia akan menyadari bahwa dirinya telah kehilangan makna hidup. Namun dia tidak tahu apa makna yang hilang itu dan bagaimana cara menemukannya kembali. Dia hanya tahu ada yang hilang, tapi tidak mengerti apa yang hilang. Yang jelas, sesuatu yang mengusik keamanan jiwanya, itulah yang menunjukan bahwa telah ada sesuatu yang hilang di dalam dirinya.  Ketika seseorang merasa dianggap penting, merasa dibutuhkan o

Pernyataan

Bandingkan tiga istilah berikut : a. Pernyataan b. Kalimat c. Proopsisi d. Definisi e. Keterangan Apakah perbedaan makna dari masing-masing istilah tersebut ? Dalam logika matematika, pernyataan selalu bernilai benar atau salah. Kutip : {1} ------------- Pernyataan adalah kalimat yang sudah dapat ditentukan nilai kebenarannya (benar atau salah saja, tetapi tidak dapat benar dan sekaligus salah). Kalimat pernyataan juga disebut dengan kalimat deklaratif, statemen, proposisi atau pernyataan elementer yang dinyatakan dengan huruf kecil, misal p, q, r, s, dst. Perhatikan kalimat di bawah: 1. p: Semarang Ibu Kota Jawa Tengah. 2. q: a faktor dari 6. 3. r: Dua adalah bilangan ganjil. 4. s: Mudah-mudahan lulus ujian. 5. t: 2+6=8 6. u: x faktor dari 5. 7. v: 5+4<7 8. w: Selesaikan soal di bawah 9. k: x+5=9 10. l: x-2<7 Kalimat tersebut yang merupakan pernyataan adalah 1, 3, 5, dan 7 sebab kalimat tersebut sudah dapat ditentukan nil

Logic Blood Knight

Edisi : 10 Oktober 2017, 07:35:59 Tujuan : Menularkan Semangat Belajar Logika ================ Sejak tahun 2012 lalu, saya berupaya untuk mempromosikan ilmu logika. Karena pada zaman sekarang ini, ilmu logika sangat sepi peminat nya, padahal saya meyakini bahwa ilmu ini sangat berguna bagi kemajuan peradaban umat manusia. Semua ilmu pengetahuan juga berharga dan bermanfaat untuk dimiliki oleh umat manusia. Matematika, fisika, ilmu politik dan sebagainya, semua itu berguna. Dan masing-masing disiplin ilmu memiliki keunggulan dan kelemahan nya. Demikian pula ilmu logika. Minat masing-masing orang terhadap ilmu pengetahuan tidak lah sama. Karena saya sadar, bahwa jika saya menaruh minat yang besar terhadap bidang ilmu logika, tidak berarti semua orang harus memiliki minat yang sama dengan saya. Giatnya saya dalam mempromosikan ilmu logika bukan berarti saya ingin, semua orang memiliki minat yang sama dengan saya, melainkan untuk mencari dan mengetahui adakah dan siapakah orang ya

Merasakan Manfaat Ilmu Logika

Jika saya ditanya, "Apakah Anda sudah merasakan manfaat ilmu logika ?" maka saya jawab, "Tentu saja saya sudah merasakan manfaatnya. Karena manfaat yang saya rasakan itulah, maka tumbuh keinginan dalam diri saya untuk berbagi ilmu. Bukan hanya saya, tapi siapapun termasuk Anda akan terdorong untuk berbagi informasi pada orang lain jika sudah mendapatkan suatu informasi yang dianggap penting dan bermanfaat. Dengan berbagi informasi yang berharga, kita berharap orang lain mendapatkan manfaat sebagimana manfaat yang kita peroleh. Sudah bertahun-tahun, sejak tahun 2012 saya berusaha membagikan materi-mater ilmu logika di berbagai media sosial, mulai dari forum SMF, BBM, Facebook, whatsapp hingga Telegram. Suka dukanya telah banyak saya rasakan. Kadang saya berpikir bahwa saya telah terlalu banyak menghabiskan waktu untuk ini. Namun tidak pantas saya untuk menyesalinya. Bahkan semestinya saya bersyukur, karena dari semua prosesnya saya memperoleh banyak sekali manfaatnya.

Pikiran

parent nodes: Ruhani Pikiran Apakah pikiran itu ? Pikiran adalah dzat yang berpikir. Pikiran adalah faktor batin yang menggerakan kesadaran antar persepsi. Catatan itu sendiri berarti bergeraknya persepsi dari khusus ke umum, dari umum ke khusus, dari khusus ke khusus dan dari umum ke umum. Apa yang berpikir dalam diri Anda, otak atau pikiran ? pikiran. Sedangkan otak adalah tempat menyimpan ingatan. Otak hanyalah faktor fisik. Ia seperti hardisk dalam komputer. Tanpa faktor batin, ia menjadi barang tidak berguna. Faktor batin itulah yang membentuk adanya pikiran. Ketika seseorang mati, tubuh dan otaknya membusuk di dalam tanah, tetapi pikirannya pergi bersama ruh. Pikiran adalah pelopor dunia. Pikiran adalah pemimpin dunia. Semua makhluk harus takluk dengan kemauan pikiran.{1} Segala peradaban megah umat manusia dan kemajuan teknologi di dunia ini berawal dari pikiran. Selain itu, kerusakan yang tampak di daratan maupun di lautan, itu juga berawal dari pikiran manu

Kemampuan Pikiran

parent nodes: Pikiran Berpikir [Berkhayal] Membayangkan [Mengingat] [Menyadari] [Mengetahui] [Memahami]

Berpikir

Berpikir parent nodes: Kemampuan Pikiran Edisi : 23/04/2020 05:59 Sederhananya, berpikir adalah usaha batin untuk menghubungkan satu fenomena dengan fenomena lainnya. Jika kita memandang ke suatu arah, di situ kita melihat, menyadari, mempersepsi, mengetahui dan memahami sesuatu, tetapi belum tentu kita berpikir. Ketika kita membayangkan sesuatu, saat itu belum dapat disebut berpikir. Ketika kita menyadari sesuatu, saat itu belum dapat disebut berpikir. Ketika kita memahami sesuatu, saat itu belum dapat disebut berpikir. Ketika kita mengetahui sesuatu, saat itu belum dapat disebut berpikir. Jika kita membayangkan sesuatu, berati kita menyadari sesuatu itu, tapi jika kita menyadari sesuatu tidak berarti kita membayangkannya. Contohnya kita sadar dengan adanya rasa haru dalam batin kita, tapi kita tidak membayangkan wujudnya haru itu seperti apa. Sadar juga tidak berarti mengerti, sepertinya kita sadar bahwa diri kita jatuh cinta k