Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Syllogisme Implikasi

Gambar
Seperti halnya dari beragam [Keterangan Mengurai] dapat ditarik kesimpulan dengan metoda [Syllogisme], maka dari beragam [Keterangan Menduga] juga dapat ditarik kesimpulan seperti itu, yaitu syllogisme implikasi.  Bentuk 1 : Premis Minor : Jika A, maka B Premis Mayor : Jika B, maka C Kesimpulan : Jika A, maka C Contoh 1 : Jika hasut, maka menimbulkan perselisihan Jika menimbulkan perselisihan maka berdosa Kesimpulan :  jika hasut maka berdosa Dengan menyisihkan middle term, mengambil pengantar pada premis minor dan pengiring pada prems mayor, jadilah sebuah kesimpulan.  Bandingkan dengan susun pikiran mengurai berikut.  Premis Minor : Setiap hasut menimbulkan perselisihan Premis Mayor : Setiap menimbulkan perselisihan itu berdosa kesimpulan : Setiap hasut itu berdosa.  Bentuknya sangat mirip dengan [Susun Pikiran Mengurai], iya kan ? 

Menutupi Aib Bangsa

Gambar
Setiap bangsa berusaha memproyeksikan point positif dari sejarah bangsa itu, yaitu sejarah keunggulan dan kejayaan bangsa. Bersamaan dengan itu, masing-masing bangsa juga berusaha menutupi point positif dari sejarahnya, yaitu sejarah kelam atau aib bangsanya di masa lalu. Tidak ada contoh bangsa yang tidak memproyeksikan point positif dan tidak ada contoh bangsa yang tidak menutupi aib masa lalunya.  Kutipan : {1} ---------------- Peristiwa yang membanggakan pranata atau ideologi dianggap sebagai autentisitas dan kebenarannya, sementara peristiwa yang tidak menyenangkan yang terjadi dalam sejarahnya memunculka keraguan perihal autentisitasnya dan dinilai sebagai tanda kelemahan daya kreatifnya.  ==========  Sumber Kutipan :  --------------- 1. [IMK], hal. 1 Definisi Sumber Kutipan :  --------------- 1. IMK Judul Buku : Imamah dan Khilafah Karya : Murthada Muthari Penerjemah : Arif Maulawi Penerbit : Rausyan Fikr Cetakan Pertama, September 2012

Sifat Dapat Dimengerti

Gambar
Apa yang dapat Anda mengerti dari tulisan saya ? Jika tulisan saya dapat anda mengerti, berarti tulisan tersebut memiliki sifat dapat dimengerti. Tetapi dalam pembahasan berikut, pembahasan tentang "Sifat dapat dimengerti" di sini spesifiki kepada suatu situasi dan kondisi yang terjadi di dalam proses memperhatikan itu sendiri.  Ini berhubungan dengan pemahaman yang muncul karena di situ ada usaha [Menolong Yang Lain Berkembang]. Jika kita sudah memiliki niat dan kesungguhan untuk menolong yang lain berkembang, maka di situ muncul fenomena-fenomena tentang apa yang relevant bagi kemajuan perkembangan yang lain itu. Pengetahuan tersebut tidak selalu mudah untuk dijabarkan, sulit untuk dikatakan, tapi sifatnya dapat dimengerti dengan jelas.  Sebagaimana ketika Anda ketika membantu menolong anak Anda belajar bermain sepeda. Anda tahu hal-hal apa saja yang bisa membuatnya berkembang dan kemudian menjadi mahir bermain sepeda. Namun tidak semua proses pengajaran itu bisa dengan mud...

Hukum Identitas

Gambar
 

Menerima Arahan Dari Yang Lain

Gambar
 1. Menerima Arahan Dari Yang Lain 2. Menolong Yang Lain =============================== 1. Menerima Arahan Dari Yang Lain ------------------------------- Jika saya ingin membantu orang lain berkembang, saya perlu melakukan suatu  usaya untuk mengarahkan yang lain melakukan tindakan-tindakan positif yang dapat membuat orang lain terebut berkembang. Misalnya, di sini saya mengarahkan member masuk ke dalam kelas-kelas logika di mana di kelas-kelas itu saya akan mengarahkan member kembali untuk bisa menyerap materi dan naik  ke kelas-kelas berikutnya. Tetapi kadang-kadang saya harus memberi waktu yang cukup kepada member untuk berkembang dan kadang saya harus mengikuti arah dan minat dari para member itu. Bahkan adanya kelas-kelas itu sendiri bermula dari arahan member-member yang selalu bertanya, "Dari mana saya harus mulai belajar ilmu logika."  Kutipan :{1} ---------------- Dalam [Menolong Yang Lain] berkembang, saya tidak memaksakan arah saya sendiri. Sebaliknya say...

Hypatia

  Hypatia adalah seorang perempuan, cendikiawan Yunani yang tinggal di Alexandria. Ia lahir pada tahun 355 M dan wafat pada tahun 415 M. Dia telah dibunuh di halaman gereja secara keji, hanya karena dia mendirikan sekolah Filsafat, mengajar ilmu logika dan melakukan penelitian ilmiah{1}. Ajaran-ajaran filsafatnya dianggap gangguan bagi iman Kristen, sehingga uskup agung Alexandria menuduhnya sebagai penyahir dan memerintahkan untuk memberikan hukuman mati padanya.  Perempuan cantik putri Theon itu hadir di tengah-tengah masyarakat yang sedang bertikai, yaitu antara kelompok [Serapis] dengan kelompok Kristen. Dua kubu ini setiap harinya selalu berdebat dan berdebat tentang perbedaan dan pertentangan keyakinan mereka. Perdebatan ini seringkali berujung emosional, saling menghina Tuhan lawan debat mereka masing-masing. Seorang juru debat Kristen mengolok-olok kaum Serapis dengan berkata,"Masa Tuhan ada pot bunga di kepalanya?! ha..ha..ha.." Kemudian diiringi gemuruh tawa umar Kr...