Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Parsing Filsafat

Gambar
Ilmu Logika dapat digunakan untuk memparsing filsafat atau dalam bahasa yang lebih populernya disebut tracking, yaitu mengembalikan satu persatu susun-pikiran kepada bentuk formalnya. Manfaat dari parsing filsafat ini sebagai berikut. 1. Melihat struktur syllogisme secara utuh Sebuah pernyataan seringkali berupa kesimpulan yang berlandas kepada duah buah premis. Namun,.. dalam praktiknya, seringkali orang menggunakan gaya enthymem, di mana hanya sebagian struktur syllogisme yang tampil ke permukaan, sedangkan sebagian lagi tersembunyi. Memang, terkadang kita dapat langsung mengerti bagian premis yang tersembunyi itu, namun kadang sulit untuk mengerti. Dengan parsing, kita mengungkapkan semua strukturnya, sehingga terlihat utuh.  2. Melihat struktur konsep dengan jelas. Ketika kita ingin memvalidasi sebuah argumen, kita perlu melihat struktur konsep dari argument tersebut dengan jelas. Dengan menampilkan seluruh bagian dari sebuah syllogisme, kita dapat melihat struktu konsepnya dengan

Hanya Satu

Gambar
Edisi : 19 Juni 2020, 21:17:05 Ada perkataan yang tampaknya panjang dan banyak, tapi setelah dikonversi ke dalam ekspresi logika, ternyata itu hanya satu proposisi saja.  Misalnya seseorang berkata:  "Jika segalanya lenyap, tapi tiada satu kemenyeluruhan, maka tiada segalanya lenyap, berarti semuanya lenyap dan semuanya tidak lenyap."  Ini seperti sebuah argumen yang terdiri dari beberapa premis dan kesimpulan. Padahal itu hanyalah satu proposisi, sebut saja proposisi A. Ekspresinya sebagai berikut.  ((A^~A)->~(A))|=(A^~A) Selain hanya satu propsisi, argumen ini juga bersifat petitio, yaitu antara kesimpulan dan premis, itu-itu juga. Kesimpulanya tidak logis dan argumennya takValid. Lihat tablo berikut. 20061901_Tablo.png

Pendapat Subjkif dan Objektif

Edisi : 16 Juni 2020, 18:59:20 Tujuan : 1) memahami pengertian pendapat subjektif  2) memahami pengertian pendapat objektif 3) dapat memberikan contoh kasus pendapat yang subjektif 4) dapat memberikan contoh kasus pendapat yang objektif 5) dapat mengidentifikasi pendapat yang subjektif maupun objektif ================ Pendapat Subjektif Apa yang dimaksud dengan pendapat subjektif ? Pendapat subjektif adalah pendapat yang nilai benar-salahnya ditetapkan oleh subjek. dengan kata lain, nilai benar-salahnya tidak ditentukan oleh parameter tertentu.  Contoh 1:  Setiap A adalah B Silahkan anda secara bebas menetapkan sendiri, apakah proposisi tersebut bernilai benar atau salah, tanpa perlu ada suatu alasan apapun. Terserah kemauan anda saja. Penetapan nilai seperti inilah yang dimaksud dengan "pendapat subjektif". Contoh 2: Tempe rasanya enak Enak tidaknya tempe, tidak ada alat ukurnya. Hal itu bergantung sepenuhnya kepada selera orang yang memakannya, maka enak tidaknya sesuatu me

Contoh Tablo

Gambar
Teori-teori tablo semantik itu sudah dibahas semuanya di grup logika filsafat.  Namun mendapatkan contohnya penerapannya dalam dunia filsafat, itu tidak mudah. Nah.. sekarang mumpung saya menemukan contohnya, akan saya sampaikan di sini. Walaupun sebelumnya saya harus minta maaf, karena bagi mayoritas penghuni grup belum memahami masalah tablo ini. Tapi saya yakin, sedikit banyak ada hal yang dapat dimengerti dan bermanfaat.  Jika dikatakan bahwa "tinggi" adalah bahasa sekunder, sedangkan "meter" adalah bahasa primer, maka dapat kita buat pernyataan sebagai berikut.  1. jika tinggi, maka bahasa sekunder 2. Jika meter, maka bahasa primer Tetapi misalnya, kita juga meyakini bahwa "jika meter, maka tinggi" sebagaimana dalam perkataan, "Berapa tinggi tiang ini ?" dan dijawab misalnya, "empat meter". Dengan demikian, kita dapat membuat pernyataan sebagai berikut.  3. jika meter, maka tinggi Premis 3 dan 1 ditulis P(3,1) Kesimpulan ditandai d

Kualitas Primer

Gambar
Mencoba menguraikan isi artikel pada link ini => https://t.me/LogikaFilsafat/73972  terkait dengan kualitas primer.  Dalam salah satu paragraf dalam tulisan tersebut ada penjelasan tentang apa itu kualitas primer, yaitu suatu keadaan yang objektif, yang dapat diformulasikan dengan angka-angka, yaiu bahasa matematika. Contohnya adalah temperatur.  Termometer dapat mengukur berapa temperatur sebuah panas. Siapapun yang melakukan pengukuran, jika objeknya sama dalam kondisi yang sama, alat ukurnya sama maka hasilnya akan sama. Sebaliknya, warna dan bau bersifat subjektif karena bergantung kepada persepsi manusia. Berikut konsepnya dalam bentuk bagan.  Bagan Logika6 menjelaskan bahwa manusia ada atau tidak, dunia objek tidak terpengaruh. Contohnya titik didih air. Apakah manusia mengamatinya atau tidak, titik didih air itu sama, misalnya pada 100 derajat celcius. Inilah yang disebut kualitas primer.  Pertanyaan saya,  mana yang benar dari dua proposisi berikut ? 1. Setiap warna dapat ti