Parsing Filsafat

Ilmu Logika dapat digunakan untuk memparsing filsafat atau dalam bahasa yang lebih populernya disebut tracking, yaitu mengembalikan satu persatu susun-pikiran kepada bentuk formalnya. Manfaat dari parsing filsafat ini sebagai berikut.

1. Melihat struktur syllogisme secara utuh
Sebuah pernyataan seringkali berupa kesimpulan yang berlandas kepada duah buah premis. Namun,.. dalam praktiknya, seringkali orang menggunakan gaya enthymem, di mana hanya sebagian struktur syllogisme yang tampil ke permukaan, sedangkan sebagian lagi tersembunyi. Memang, terkadang kita dapat langsung mengerti bagian premis yang tersembunyi itu, namun kadang sulit untuk mengerti. Dengan parsing, kita mengungkapkan semua strukturnya, sehingga terlihat utuh. 

2. Melihat struktur konsep dengan jelas.
Ketika kita ingin memvalidasi sebuah argumen, kita perlu melihat struktur konsep dari argument tersebut dengan jelas. Dengan menampilkan seluruh bagian dari sebuah syllogisme, kita dapat melihat struktu konsepnya dengan jelas. 

3. Validasi Argumen
Dengan mengambalikan suatu struktu filsafat kepada bagian-bagian terkecil argumennya, kita dapat melakukan validasi argumen satu persatu. 

4. Menyusun pertanyaan secara terstruktur
Menyusun pertanyaan itu bukan pekerjaan mudah. Tapi dengan mempersing suatu struktur filsafat, di situ akan mudah ditemukan banyak ide untuk ditanyakan, sehingga parsing tadi menjadi metoda untuk menyurun pertanyaan secara terstrutur. 
 

Misalnya, dalam suatu dialog filsafat seseorang berkata,"Pada titik saat ini, tidak ada penciptaan ke masa lalu, tidak ada juga tanda penciptaan ke masa lalu. Dengan demikian, jumlah materi pada alam semesta selalu tetap sama". 

Bagaimana cara memparsing pernyataan tersebut ? 

Pertama, cek pernyataan, apakah ada yang merupakan kesimpulan. 
Dalam pernyataan di atas, kesimpulannya adalah "Dengan demikian jumlah materi pada alam semesta selalu sama."

Kedua, jika ada kesimpulan, maka ada premisnya. Pisahkan premis dari kesimpulannya. 
Dalam pernyataan tadi, premisnya adalah "Pada titik saat ini, tidak ada penciptaan ke masa lalu, tidak ada juga tanda penciptaan ke masa lalu"

Ketiga, cek bentuk syllogismenya

Sekarang kita sudah mendapatkan satu kesimpulan dan satu premis. 

Premis : 
Pada titik saat ini tidak ada penciptaan ke masa lalu, tidak ada juga tanda penciptaan ke masa lalu
Kesimpulan :
Dengan demikian jumlah materi pada alam semesta selalu tetap sama

Premis dan kesimpulan di atas dapat ditulis dalam bentuk implikasi sebagai berikut. 

Jika pada saat ini tidak ada penciptaan ke masa lalu dan tidak ada juga tanda penciptaan ke masa lalu, maka jumlah materi pada alam semesta selalu tetap sama. 

Jika pernyataan tersebut sebuah syllogisme, maka untuk sampai pada kesimpulan ada premis yang tersembunyi, di mana semestinya premis tersembunyi tersebut sebagai berikut. 

Jika tidak ada penciptaan ke masa lalu dan tidak ada juga tanda penciptaan ke masa lalu, maka jumlah materi pada alam semesta selalu tetap sama. 

Sehingga bentuk syllogisme utuhnya sebagai berikut. 

 Premis Minor Jika pada saat ini, maka tidak ada penciptaan ke masa lalu dan tidak ada juga tanda penciptaan ke masa lalu
 Premis Mayor: Jika tidak ada penciptaan ke masa lalu dan tidak ada juga tanda penciptaan ke masa lalu, maka jumlah materi pada alam semesta selalu tetap sama. 
 Kesimpulan : Jadi, jika pada saat ini, maka jumlah materi pada alam semesta selalu tetap sama. 


Keempat, mengubah pernyataan ke dalam bentuk variabel
Jika sudah jelas bentuk syllogismenya, langkah terakhir kita dapat melakukan validasi argumen. 

Mengubah Pernyataan ke dalam Varaibel

A = pada saat ini, 
B = maka tidak ada penciptaan ke masa lalu
C = tidak ada juga tanda penciptaan ke masa lalu
D = jumlah materi pada alam semesta selalu tetap sama

Kelima, menyusun ekspresi logika
Premis Minor : A-> ~ (B^C)
Premis Mayor : ~ (B^C) -> D
Kesimpulan : A ->D

Keenam, Validasi Argumen
Banyak metoda untuk validasi Argumen seperti metoda logika Aristoteles, Tabel Kebenara, Tablo Semantik dan sebagainya. Berikut contoh validasi argumen dengan Tablo. 


Semua cabang close, artinya argumen valid. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Logo Media Logika

Implikasi Bertingkat