Contoh Tablo

Teori-teori tablo semantik itu sudah dibahas semuanya di grup logika filsafat.  Namun mendapatkan contohnya penerapannya dalam dunia filsafat, itu tidak mudah. Nah.. sekarang mumpung saya menemukan contohnya, akan saya sampaikan di sini. Walaupun sebelumnya saya harus minta maaf, karena bagi mayoritas penghuni grup belum memahami masalah tablo ini. Tapi saya yakin, sedikit banyak ada hal yang dapat dimengerti dan bermanfaat. 

Jika dikatakan bahwa "tinggi" adalah bahasa sekunder, sedangkan "meter" adalah bahasa primer, maka dapat kita buat pernyataan sebagai berikut. 

1. jika tinggi, maka bahasa sekunder
2. Jika meter, maka bahasa primer

Tetapi misalnya, kita juga meyakini bahwa "jika meter, maka tinggi" sebagaimana dalam perkataan, "Berapa tinggi tiang ini ?" dan dijawab misalnya, "empat meter". Dengan demikian, kita dapat membuat pernyataan sebagai berikut. 

3. jika meter, maka tinggi

Premis 3 dan 1 ditulis P(3,1)
Kesimpulan ditandai dengan "="

Jadi, 
4. P(3,1) = jika meter, maka bahasa sekuder
5. P(4,2) = jika meter, maka bahasa primer atau sekunder
6. P(5,1) = ........ ?

Bagaimana kesimpulan dari P(5,2) ? 

jika meter, maka bahasa primer atau sekunder
Jika tinggi maka bahasa sekunder
Kesimpualn : .... ? 

Kesimpulannya adalah "bukan bahasa primer atau bukan tinggi atau bahasa sekunder" .  Apakah kesimpulan ini logis? logis. Argumentasinya kita validasi dengan tablo semantik berikut. 

A= meter
B= bahasa sekunder
C= bahasa primer
D = tinggi



20061501_tablo.png


Kesimpulan tersebut sama dengan kesimpulan "Jika bahasa primer, maka bukan tinggi atau bahasa sekunder." 




20061502_tablo.png

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Logo Media Logika

Implikasi Bertingkat

Parsing Filsafat