Pendapat Subjkif dan Objektif

Edisi : 16 Juni 2020, 18:59:20

Tujuan :
1) memahami pengertian pendapat subjektif 
2) memahami pengertian pendapat objektif
3) dapat memberikan contoh kasus pendapat yang subjektif
4) dapat memberikan contoh kasus pendapat yang objektif
5) dapat mengidentifikasi pendapat yang subjektif maupun objektif
================

Pendapat Subjektif

Apa yang dimaksud dengan pendapat subjektif ? Pendapat subjektif adalah pendapat yang nilai benar-salahnya ditetapkan oleh subjek. dengan kata lain, nilai benar-salahnya tidak ditentukan oleh parameter tertentu. 

Contoh 1: 

Setiap A adalah B

Silahkan anda secara bebas menetapkan sendiri, apakah proposisi tersebut bernilai benar atau salah, tanpa perlu ada suatu alasan apapun. Terserah kemauan anda saja. Penetapan nilai seperti inilah yang dimaksud dengan "pendapat subjektif".

Contoh 2:

Tempe rasanya enak

Enak tidaknya tempe, tidak ada alat ukurnya. Hal itu bergantung sepenuhnya kepada selera orang yang memakannya, maka enak tidaknya sesuatu merupakan pandangan yang subjektif. 

Sebagian pendapat yang subjektif tampak memiliki alasan yang benar dan diklaim sebagai pendapat yang objektif, karena berdasarkan kepada parameter tertentu. Tetapi ternyata itu diketahui subjektif ketika diketahui bahwa pendapat tersebut bukanlah proposisi, melainkan definisi yang kebenarannya sama sekali tidak ditakar oleh parameter tertentu. 

Contoh 3 : 

Atheis : Bagaimana anda membuktikan bahwa Tuhan itu ada ?
Theis : dengan kemustahilan tasalsul
Atheis : apa itu kemustahilan tasalsul ?
Theis : alam adalah bagian dari segala sesuatu. dan segala ssuatu itu bersebab. jadi, alam itu bersebab. dan sebab alam itu Tuhan. 

"Sebab alam itu Tuhan", pernyataan ini bukanlah proposisi, melainkan definisi sehingga tidak bernilai benar maupun salah. dan defiinisi itu bersifat subjektif, karena itu ditetapkan oleh subjek sendiri. tetapi, dalam pernyataan theis di atas, seolah-olah pendapat tersebut proposisi yang bernilai benar atau konkulsi logis yang argumentasinya vaild. 

Pendapat Objektif

Berbeda dengan pendapat subjektif, nilai benar-salah pendapat yang objektif tidaklah ditentukan oleh subjek, melainkan ditentukan oleh parameter tertentu, seperti yang pernah dibahas dalam topik Parameter Kebenaran. Ini berarti suatu objek diukur oleh objek lain. Ini menyangkut perbandingan antar objek. 

Contoh 4 : 

1) Bedarkan undang-undang lalu lintas, benar bahwa menerobos lampu merah merupakan pelanggaran hukum
2) Berdarkan hukum fiqih, benar bahwa wanita haid tidak boleh shalat
3) Berdasarkan aqidah Islam, tidaklah benar Allah itu memilki anak

"Menerobos lampu merah itu melanggar hukum" disebut pendapat objektif, karena ada parameternya, yaitu undang-undang. 

Bagaimana bila saya berkata,"Tiang listrik lebih tinggi dari saya", pendapat ini subjektif atau objektif ? Jelas objektif, karena tingginya tiang listrik itu diukur berdasarkan ketinggian saya. 

Jadi, untuk membedakan mana subjektif dan mana objektif, caranya mudah saja, yaitu dengan memeriksa apakah ada pembandingnya atau tidak ? Jika ada, maka itu objektif. Jika tidak ada pembanding, maka subjektif. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Logo Media Logika

Implikasi Bertingkat

Parsing Filsafat