Himpunan Kosong

Edisi : 04 May 2020, 11:45:53

Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki satupun anggota. Contohnya seperti himpunan pria yang hamil, kucing yang bernafas dengan insang, gajah bersayap, adiknya Mita (dimana Mita tidak punya adik), dll.

Himpunan kosong menyebabkan kondisi serba salah di dalam pernyataan yang kontradiktif.

Contoh1:

A. Setiap adiknya Mita adalah laki-laki
O. Sebagian adiknya Mita bukan laki-laki

Berdasarkan hukum kontradiksi, jika A benar maka semestinya O salah. Jika A salah, maka O mesti benar. Jika ternyata keduanya benar, berarti keduanya tidak kontradiksi, dikarenakan adanya perbedaan di dalam delapan kesatuan arti.  Jika delapan kesatuan arti terpenuhi namun keduanya salah, berarti sebagian term-termnya merupakan himpunan kosong. Tidak mungkin keduanya bernilai salah, jika delapan kesatuan arti terpenuhi dan term-termnya bukan himpunan kosong. Apabila tidak ada perbedaan dalam delapan kesatuan arti dan bukan himpunan kosong, namun keduanya dinyatakan sama-sama benar, maka hal itu disebut [Absurd], keyakinan yang melanggar hukum kontradiksi.

Pada contoh1, Jika Mita tidak punya adik, maka himpunan "adiknya Mita" adalah himpunan kosong.  Jika himpunan "adiknya Mita" adalah himpunan kosong, maka kedua proposisi mesti bernilai salah. Jika keduanya bernilai salah, maka melanggar hukum kontradiksi. Karena melanggar hukum kontradiksi, delapan kesatuan arti terpenuhi dan ada termnya yang merupakan himpunan kosong,  maka kedua pernyataan pada contoh1 disebut [Falsum]. Ini berarti Falsum dapat muncul dari himpunan kosong, notasinyaa ditulis : "0->F" atau "0->#".  Adapun dari falsum, dapat lahir kesimpulan apapun.

Jadi, jika adiknya Mita bukan laki-laki dan bukan pula bukan laki-laki, maka Mita dapat terbang ke angkasa dengan sayapnya.

Walaupun kesimpulannya salah, aneh, irasional, ajaib atau tidak masuk akal, namun implikasinya tetap bernilai benar.

Komentar

  1. Keduanya tidak ekuivalen dikarenakan pernyataan menegas tidak ekuivalen dengan pernyataan menduga. Penjelasannya saya posting di sini => https://sinarlogika.blogspot.com/2020/05/antara-dugaan-dan-penegasan.html

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Logo Media Logika

Implikasi Bertingkat

Parsing Filsafat