Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Logo Media Logika

Gambar
  Ini adalah logo Forum Media Logika, dengan pengertian simbol-simbolnya sebagai berikut : 1. Bentuk Segitiga menunjukan filosofi piramida logika. Piramina logika ini adalah susun pikiran yang lebih dari satu susun. Di dalam proses berpikir, setiap susun pikiran kecil hanya terdiri dari tiga proposisi, di mana salah satunya adalah kesimpulan. Kesimpulan dapat menjadi premis bagi kesimpulan lainnya, sehingga terbentukan sebuah susun pikiran yang besar yang disebut  piramida logika.  2. Segitiga besar menunjukan struktur bangungan filsafat yang juga berarti piramida logika yang tidak hanya dibentuk oleh satu segitiga, tapi oleh banyak segitiga.  3. Segitiga kecil menunjukan muqadimah-mudaqimah logic, material syllogisme atau premis-premis  yang menjadi dasar terbentuknya piramida besar.  4. Segitiga kecil yang berada di tengah dan berlawanan dengan segitiga besar, menunjukan System Logika Terbalik atau Strategi Pembalikan Logika di dalam system validasi argument.  5. Bentuk sisi segita y

Diskriminasi

Gambar
1. Dalih Diskriminasi 2. Diskriminasi =============================== 1. Dalih Diskriminasi ------------------------------- [Diskriminasi] adalah suatu tindakan yang salah, karena memperlakukan dua hal secara berbeda hanya karena alasan kebencian. Tindakan diskriminasi bisa dilakukan oleh perorangan, lembaga maupun negara.  Setiap orang berpotensi melakukan tindakan diskriminasi dan berpotensi untuk didiskriminasi  pula. Survey berikut menunjukan bahwa lebih banyak orang merasa pernah mendapat perlakuan diskriminatif dari orang lain dari pada merasa pernah melakukan tindakan diskriminatif terhadap orang lain.  Link Survey : https://t.me/LogikaFilsafat/103316 Jika terjadi tindakan diskriminatif oleh aparat penegak hukum terhadap warga negara, maka di situ ada ketidakadilan yang dilakukan oleh aparat terhadap warga negara. Namun apakah hal ini dapat disimpulkan negara telah bertindak diskriminatif terhadap rakyatnya ? Tidak bisa. Karena perilaku sebagian aparat, tidak dapat dinyatakan se

Dasar Keyakinan

Yang namanya keyakinan itu bisa berdasarkan kepada suatu argument, bisa pula tidak. Keyakinan bisa tiba-tiba muncul tanpa sebab yang diketahui. Contohnya, sewaktu kecil saya "ujug-ujug" meyakini bahwa hidup saya pararel dengan diri saya yang hidup di bawah bumi. Saya meyakini bahwa diri saya tidak satu, melainkan banyak. Yang satu di bumi ini, dan beberapa lainnya ada di bumi lainnya lagi.  Saya membayangkan bahwa jauh di dalam tanah yang saya pijak itu ada kehidupan. Di situ ada orang yang serupa dengan saya dan itu memang duplikat diri saya. Bukan hanya itu, tapi ada banyak lagi duplikat diri saya. Keyakinan itu muncul begitu kuat, bukan karena suatu doktrin maupun karena film. Karena waktu saya kecil, jangankan nonton youtube atau bioskop, televisi saja tidak punya. Keyakinan tersebut muncul karena sebuah perasaan seperti De Javu, di mana seolah saya merasakan hidup di tempat lain dengan pribadi yang sama namun dengan situasi dan kondisi yang berbeda, orang tua yang berbed