Memperluas Kepribadian

 1. Memperluas Kepribadian

2. Yang Lain

3. Seni Memperhatikan

4. Memperhatikan

5. Seni Kepedulian

6. Seni Menolong Yang Lain Berkembang

===============================



1. Memperluas Kepribadian

-------------------------------

Kutipan : {1}

--------------- 

Ingatlah perkembangan timbal balik antara [Yang Lain] dan diri saya sendiri, di mana seorang sahabat telah menjadi yang lain yang sesuai. Bersama dengan perubahan yang terjadi dalam dirinya dan dalam hubungan saya dengan dia, saya juga telah sangat berkembang. Setidak-tidaknya dengan mengalami dunia, baik melalui pengamatannya maupun melalui pengamatan saya sendiri, maka kepribaian saya diperluas dan pengertian saya diperdalam. 

===========


2. Yang Lain

-------------------------------

Dalam [Seni Memperhatikan], kita akan akrab dengan istilah "Yang Lain". Karena yang lain ini merupakan objek yang menjadi pusat perhatian. Dalam kegiatan memperhatikan, tentu ada objek yang diperhatikan. Adapun yang diperhatikan itu tentu berbeda dengan yang memperhatikan. Jika yang memperhatikan itu adalah diri kita, maka yang diperhatikan itu adalah yang lain, selain diri yang memperhatikan. 


3. Seni Memperhatikan

-------------------------------

Berikut merupaka dialog antara saya dengan Mas Sultan tentang Seni Memprhatikan :

-----------------------

Mas Sultan, (29.12.17 14:24)

@KangAsep 


Kalau Kang Asep sudah mengajar mereka (para murid) bertahun - tahun apa berarti mereka sudah mendapatkan semua pengajaran dari Kang Asep sampai titik penghabisan ?


Kang Asep, (29.12.17 14:27)

Bagaimana bisa sampai titik penghabisan ? karena saat mereka mempelajari hal-hal baru, sayapun terus mempelajari hal-hal baru. di samping itu, saya pun banyak mengambil pelajaran dari mereka yang belajar. Semakin semakin banyak murid, semakin banyak guru, semakin bertambah pula pengtahuan. karena itu, bagaimana seseorang akan dapat belajar filsafat hingga titik penghabisan ? Mas Sultan dapat belajar teori dasar ilmu logika dari saya. 40 materi saja sudah cukup. dan itu dapat dipelajari hanya dalam waktu satu bulan. tapi pengembangan ilmu tersebut dalam praktik, cara mengajar, cara menerapkannya dalam bidang ilmu tertentu tak akan pernah berakhir.


Hanya saja, Filsafat yang sampai saat ini belum sempat saya ajarkan pada murid-murid adalah "Filsafat Seni [Memperhatikan]". Sebenarnya itu merupakan Filsafat yang penting, modal dasar untuk belajar.  Pembahasannya sangat pelik dan membosankan. saya menunggu waktu yang tepat untuk mengangkat topik ini. 


Filsafat ini diajarkan oleh Milton Mayeroff, yang dia tuangkan dalam bukunya berjudul "On Caring".  Filsafat tersebut merupakan rahasia kesusksesan saya dalam mempelajari berbagai bidang ilmu, berisi argumen tentang mengapa kita harus memiliki sifat setia pada sesuatu, dan menjelaskan tentang hakikat pelayanan. 


Saya kehilangan buku berharga karya Milton Mayeroff tersebut. dan mencarinya kembali di toko buku,  namun tak menemukannya. untungnya, intisari dari filsafat tersebut telah mendarah daging dengan hidup saya.


Mas Sultan, (29.12.17 14:39)

Bisa Kang Asep tuliskan disini beberapa paragraf kalimat saja yang menggambarkan tentang filsafat tersebut dan menjadi intisari dari filsafat tersebut ?


Kang Asep, (29.12.17 14:48)

"Yang Lain". dalam Filsafat Seni Memperhatikan, mas Sultan harus senantiasa akrab dengan term "Yang Lain". 


"Yang Lain" di sini adalah objek yang menjadi pusat perhatian, seperti halnya objek meditasi. Objeknya bisa manusia, ide-ide, binatang peliharaan atau apapun. Dengan filsafat memperhatikan, berarti mas Sultan belajar untuk "Memperhatikan Yang Lain", dan itu artinya "Dengan cinta kasih dan kasih sayang, belajar membantu Yang Lain untuk berkembang menjadi sesuatu yang lebih baik." Seseorang tidak dikatakan "Memperhatikan", jika dia tidak membantu berkembang. 


Contoh sederhana, mas Sultan dapat menjadikan grup Logika Filsafat sebagai "objek perhatian". Artinya Mas Sultan memiliki kehendak dan upaya untuk mengembangkan grup dengan cara-cara yang Mas Sultan ketahui. Kesetiaan mas Sultan terhadap grup, dan usaha mas Sultan untuk mengembangkan forum secara terus menerus akan berbuah manis bagi Mas Sultan sendiri. Karena akan menjadi tak ada bedanya antara berkembangnya forum dengan berkembangnya pribadi Mas Sultan sendiri. Dan kebahagiaan akan terlahir dari kesetiaan itu. 


Itulah gambaran awal dari seni memperhatikan.


Aspi Hani, (29.12.17 14:38)

tolong jelaskan kang arti kesetiaan?



Kang Asep, (29.12.17 14:42)

Kesetiaan pada "yang lain" itu berarti komitmen untuk terus menerus membantu "yang lain" berkembang menjadi lebih baik, di mana sebenarnya "yang lain" merupakan perluasan dari diri kita sendiri, sehingga berkembangnya "yang lain" tak dapat dibedakan dengan "berkembangnya diri", akhirnya akan sampai pada lenyapnya sekat yang membedakan antara "aku" dan "kamu".  Dengan demikian, kesetiaan pada "yang lain" berarti setia terhadap diri sendiri. Pengkhiatan terhadap seseorang, tak lain berarti mengkhianati diri sendiri.

==============


Melalui buku Seni Memperhatikan, Milton Mayerof mengajarkan kepada saya tentang hakikat dari kepedulian. Bukan hanya hakikatnya, tetapi juga bagaimana cara peduli. Karena itu, Seni Memperhatikan ini bisa disebut juga [Seni Kepedulian]. 


4. Memperhatikan

-------------------------------

Kutipan : {2}

---------------

Dalam arti yang paling tepat, memperhatikan seorang pribadi lain adalah menolong dia berkembang dan mewujudkan dirinya sendiri. Ingat misalnya seorang ayah memperhatikan anaknya. Ia menghormati anak itu sebagai pribadi yang mandiri dan mempunyai haknya sendiri yang berusaha berkembang. Sang ayah merasa dibutuhkan dan berusaha menolong anak itu berkembang dengan memenuhi kebutuhan anak itu untuk berkembang.


Usaha memperhatikan merupakan antitesis terhadap tindakan yang cuma pribadi lain untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Hendaknya arti memperhatikan tidak dikacaukan dengan hal-hal ingin agar orang selamat, suka, menyenangkan, dan mempertahankan sesuatu atau sekedar menaruh minat terhadap apa yang terjadi pada orang lain.


Memperhatikan juga bukan suatu perasaan yang tersendiri atau suatu hubungan sesaat. Dan juga bukan sekedar keinginan untuk memperhatikan pribadi tertentu.


Memperhatikan dalam arti menolong pribadi lain berkembang dan mewujudkan diri merupakan suatu proses, suatu cara menjalin relasi dengan seseorang yang mengandaikan perkembangan, sama halnya dengan persahabatan yang hanya dapat terbentuk dalam waktu berkat kepercayaan timbal balik dan melalui transformasi kualitatif sebuah relasi yang semakin mendalam.

==================


5. Seni Kepedulian

-------------------------------

Judul aslinya adalah "On Caring", kemudian buku karya Milton Mayerof ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul "Seni Mermperhatikan". Saya pikir, lebih tepat jika "On Caring" diartikan dengan "Seni Kepedulian". Penerjemah tentu memiliki pertimbangan sendiri atas hal itu, bahwasannya arti kata "Care" dalam bahasa Inggris sangat kaya, tidak hanya "peduli" atau "memperhatikan", sehingga masalah penerjemahan ini merupakan problematis. Walaupun demikian, tentu akhirnya harus dipilih salah satu terjemahan yang dirasa tepat. 


"Terjemahan ini problematis," demikian kata penerjemahnya, "karena justru memperempit liputan kekayaan arti yang tercakup dalam kata Inggris "Care" ini. Supaya seluruh kekayaan kata "Care" dapat dirasakan, kami mengutup penjelasan dalam Cassel`s New English Dictionary."{3} 


Kutip dari : Cassel`s New English Dictionary, 1948

-------------------------

"Cara berarti "duka cita, kesedihan, kesusahan, kekhawatiran, kecemasan, keprihatinan; sebab dari keadaan-keadaan ini; perhatian yang mendalam, mengindahkan, mengawasi, melindungi; objek rasa hormat atau perhatian;merasa cemas atau khawatir, merasa prihatin tentang; menyediakan (bagi); memelihara; tertarik pada; menghargai atau suka akan; menginginkan, menghendaki atau cenderung pada....

================


Seni Memperhatikan atau Seni Kepedulian, apapun judulnya, kedalam maknanya dapat kita selami melalaui filsafatnya dan maknanya dapat diselami lebih dalam lagi, ketika Seni ini kemudian kita terapkan dalam hidup sehari-hari sebagai [Seni Menolong Yang Lain Berkembang]. 


6. Seni Menolong Yang Lain Berkembang

-------------------------------

Kutipan : {4}

------------------ 

Memperhatikan berarti menolong yang lain berkembang. Di dalamnya saya mengalami hal yang saya perhatikan (manusia, cita-cita, dan gagasan) sebagai perluasan diri saya. sendiri dan pada saat yang sama sebagai sesuatu yang terpisah dari saya, yang saya hormati dalam haknya sendiri.

============


Sumber Kutipan : 

------------------------

1. [SMT], hal. 77

2. [SMT], hal 27

3. [SMT], hal. 8

4. [SMT], hal. 29


Definisi Sumber Kutipan : 

---------------

1. SMT

Judul Buku : Seni Memperhatikann

Karya : Milton Mayerof

Penerjemah : Drs. Agus Cremers dan Drs. Frans Ceunfin

Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Logo Media Logika

Implikasi Bertingkat

Parsing Filsafat