Implikasi Bertingkat
Implikasi bertingkat itu penggunaan "jika" di dalam "jika". Contoh :
Jika ada seseorang datang, maka jika kemudian dia tidak menjadi teman, maka jika dia tidak menjadi murid, maka dia adalah orang asing jika saya tidak kenal dia, jika tidak begitu, maka dia bukan orang asing.
Penggunaan implikasi beringkat seperti ini jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, namun dalam notasi logika dan juga di bidang pemrograman, hal itu sangat sering digunakan. Dalam bahasa sehari-hari ungkapannya disederhanakan sebagai berikut.
"Jika ada seseorang datang dan saya tidak kenal dia, maka dia itu orang asing, tapi jika kemudian saya orang itu menjadi teman saya atau menjadi murid saya, maka dia bukan lagi orang asing." Bahasa ini memang lebih mudah dimengerti oleh manusia. Tapi bahasa seperti ini menimbulkan kerumitan tersendiri bila kemudian akan diterapkan dalam logika pemrograman misalnya, atau untuk keperlukan kalukasi logika. Dalam bentuk bagan, bentuk implikasi bercabang lebih mudah dilihat.
Ada banyak kasus-kasus di mana kita perlu menyusun implikasi bertingkat dalam notasi logika. Di sini, kita juga perlu belajar mengkonversi bahasa sehari-hari ke dalam bentuk notasi logika dan sebaliknya, belajar mengkovernsi notasi logika ke dalam bahasa sehari-hari.
implikasi bertingkat dalam script plant uml:
@startuml
start
:siapa yang
datang ? get Who/
note
seorang pria, wanit,
anak, pemuda, gadis, dll.
end note
:Orang asing ?get OA
(True or False)/
if(Saya kenal dia) then(Yes)
:OA = False;
else(No)
:maksud kedatangan
get MK/
if(MK=Berteman)then(Yes)
:Menjadi Teman;
:OA = False;
else(No)
if(MK=Berguru)then(Yes)
:menjadi murid;
:OA = False;
else(No)
:OA = True;
endif
endif
endif
end
@enduml
Komentar
Posting Komentar