Reductio Ad Absurdum

Reductio ad absurdum itu adalah intisari dari Dialektika Logika yang sudah dipraktikan oleh Sokrates  pada 4 abad sebelum masehi yang waktu itu lebih dikenal dengan istilah Elenchos. Intinya reductio ad absurdum itu merupakan pembuktian melalui Kontradiksi.

Secara sederhana prinsip reductio ini dapat dinyatakan sebagai berikut :

"Jika A bukan kasus yang menyebabkan kontradiksi, maka dapat dipastikan bahwa A adalah kasusnya."

Notasinya :

                A
             .........
             .........
                 #
            =====
             ~ A

# = absurd, kontradiksi

Misalnya sekelompok orang memukuli seorang laki-laki yang kedapatan mencuri kotak amal masjid. Pencuri itu sudah babak belur, berdarah-darah. Saya khawatir dia akan mati, sehingga berusaha untuk menghentikan orang-orang yang memukulinya. Tapi tidak ada yang mau mendengar sampai akhirnya saya bergegas hendak menuju kantor polisi yang tidak jauh dari situ. Namun seseorang mencegah saya dan berkata,"Jangan dulu lapor, kita pukuli dulu dia sampai setengah mati, lalu baru kita bawa ke kantor polisi."

Saya bertanya kepada dia,"Mengapa kita harus memukulinya ?"

Orang itu menjawab,"Semua orang melakukannya, kita juga."

"Bagaimana jika semua orang mencuri, apakah kamu juga akan menjadi pencuri ?" tanya saya.

"Ya enggak gitu juga." jawab dia.

Itulah reduction ad absurdum, dia menggunakan argumen, "Jika semua orang melakukannya, maka saya juga harus melakukannya." Tapi argumen tersebut kontradiktif dengan konsep "ada hal yang semua orang melakukan, dan dia tidak akan melakukan." Dengan demikian, "dilakukan semua orang" bukanlah kasusnya, karena mengakibatkan kontradiksi. Dengan kata lain, faktor lain merupakan penyebab dari tindakan kekerasan itu.

Variabel :

A = perbuatan yang dilakukan semua orang
B = perbuatan harus ditiru

Argumen :

Premis1 : A->B
Premis2 : A->~B
Konklusi : A->(B^~B)

Dengan kata lain :

A->#

Lihat pembuktiannya melalui Tablo Semantik :

Jadi,

                           A
                           B
                         ~B
                            #
                        ====
                         ~ A

Ekspresi ini dapat dibaca : suatu perbuatan tidak harus ditiru hanya karena dilakukan oleh semua orang. Sebab, jika harus ditiru, maka absurd.

Pembuktiannya dalam Tablo Semantik :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Logo Media Logika

Implikasi Bertingkat

Parsing Filsafat