Antara Dugaan dan Penegasan
Kutip dari : Bung Sandy{1}
----------------------------
Saya memandang proposisi "setiap adiknya Mita adalah laki-laki" ekuivalen dengan implikasi "jika X adalah adiknya Mita, maka X laki-laki". Faktanya, X bukan adiknya Mita karena Mita tak punya adik. Pengantar bernilai salah, implikasi bernilai benar. Akibatnya "setiap adiknya Mita adalah laki-laki" bernilai benar. Bagaimana?
==================
Prenyataan1 : Adiknya Mita adalah laki-laki
Pernyataan2 : Jika x adalah adiknya Mita, maka x adalah laki-laki
Kedua pernyataan tersebut tidak ekuivalen, karena antara dugaan dan penegasan tidaklah ekuivalen. Pernyataan1 adalah penegasan. Pernyaaan2 adalah dugaan. Walaupun memang pernyataan1 berubah menjadi pernyataan2 bila dikonversi dari logika term ke logika proposisional. Namun tidak berarti ekuivalen. Bisa dikatakan, bentuk yang paling sepadan dari pernyataan1 adalah pernyataan2 dalam logika proposisional.
Jika penegasan sepadan dengan implikasi, maka premis ke-2 dari modus ponens/tollens dapat dikonveri ke dalam bentuk proposisi menduga. Taip faktanya tidak bisa. Mari kita perhatikan dua bentuk syllogisme berikut.
Berntuk1 :
Premis1 : Jika x adalah adiknya Mita, maka x adalah laki-laki
Premis2 : x bukan laki-laki
Kesimpulan : x bukan adiknya Mita.
Bentuk2 :
Premis1 : Jika x adalah adiknya Mita, maka x adalah laki-laki
Premis2 : jika a adalah x, maka a bukan laki-laki
Bagaimana menyimpulaknya ?
Dari mana tiba-tiba muncul pernyataan "x bukan laki-laki", sedangkan sudah ditegaskan bahwa adiknya Mita itu laki-laki ?
x bukan adiknya Mita
Adiknya Mita adalah laki-laki
Bukankah semestinya kesimpulan dari kedua premis di atas adalah "x bukan laki-laki" dan bukan menyimpulkan "x bukan adiknya Mita" ?
Hal ini menunjukan proposisi menegas tidak ekuivalen dengan proposisi menduga.
Dalam Logika Predikat, pernyataan1 dikoversi menjadi : ∀x(Ax→Bx) dan dalam Logika Proposisional menjadi A→B atau (X→A)→(X→B), namun saat divalidasi dengan Tablo Semantik, satu sama lain tidak ekuivalen.
Tablo1 :
____________
1. https://sinarlogika.blogspot.com/2020/05/himpunan-kosong.html?showComment=1588605012885#c5869738478707130060
----------------------------
Saya memandang proposisi "setiap adiknya Mita adalah laki-laki" ekuivalen dengan implikasi "jika X adalah adiknya Mita, maka X laki-laki". Faktanya, X bukan adiknya Mita karena Mita tak punya adik. Pengantar bernilai salah, implikasi bernilai benar. Akibatnya "setiap adiknya Mita adalah laki-laki" bernilai benar. Bagaimana?
==================
Prenyataan1 : Adiknya Mita adalah laki-laki
Pernyataan2 : Jika x adalah adiknya Mita, maka x adalah laki-laki
Kedua pernyataan tersebut tidak ekuivalen, karena antara dugaan dan penegasan tidaklah ekuivalen. Pernyataan1 adalah penegasan. Pernyaaan2 adalah dugaan. Walaupun memang pernyataan1 berubah menjadi pernyataan2 bila dikonversi dari logika term ke logika proposisional. Namun tidak berarti ekuivalen. Bisa dikatakan, bentuk yang paling sepadan dari pernyataan1 adalah pernyataan2 dalam logika proposisional.
Jika penegasan sepadan dengan implikasi, maka premis ke-2 dari modus ponens/tollens dapat dikonveri ke dalam bentuk proposisi menduga. Taip faktanya tidak bisa. Mari kita perhatikan dua bentuk syllogisme berikut.
Berntuk1 :
Premis1 : Jika x adalah adiknya Mita, maka x adalah laki-laki
Premis2 : x bukan laki-laki
Kesimpulan : x bukan adiknya Mita.
Bentuk2 :
Premis1 : Jika x adalah adiknya Mita, maka x adalah laki-laki
Premis2 : jika a adalah x, maka a bukan laki-laki
Bagaimana menyimpulaknya ?
Dari mana tiba-tiba muncul pernyataan "x bukan laki-laki", sedangkan sudah ditegaskan bahwa adiknya Mita itu laki-laki ?
x bukan adiknya Mita
Adiknya Mita adalah laki-laki
Bukankah semestinya kesimpulan dari kedua premis di atas adalah "x bukan laki-laki" dan bukan menyimpulkan "x bukan adiknya Mita" ?
Hal ini menunjukan proposisi menegas tidak ekuivalen dengan proposisi menduga.
Dalam Logika Predikat, pernyataan1 dikoversi menjadi : ∀x(Ax→Bx) dan dalam Logika Proposisional menjadi A→B atau (X→A)→(X→B), namun saat divalidasi dengan Tablo Semantik, satu sama lain tidak ekuivalen.
Tablo1 :
Tablo2:
____________
1. https://sinarlogika.blogspot.com/2020/05/himpunan-kosong.html?showComment=1588605012885#c5869738478707130060
Komentar
Posting Komentar